Diary Salah
Cipt. Babaya Bungas
SALAH, ini bukan tentang sebuah jawaban. Tapi tentang suatu kekhilafan yang berwujud sebuah kesalahan.
Kesalahan bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali. Hanya saja bagi orang-orang tertentu, ada yang tak mau dirinya dianggap salah meski sebenarnya dia memang salah.
Kenapa? Mungkin karena egonya. Karena terkadang orang yang berego tinggi seringkali tak menyadari betapa egonya telah membelokkan sudut pandangnya hingga jauh berbeda dengan sudut pandang kebanyakan orang.
Atau mungkin juga karena dia merasa paling benar. Karena bagi orang yang egois mengakui kesalahan adalah hal yang memalukan. Jadi yang dia lakukan pastinya tak akan mau mengakui kesalahan yang telah dia lakukan. Juga tak mau terima jika disalahkan.
Malah terkadang sebagai bentuk pembelaan diri, secara spontan dia menimpakan kesalahannya pada orang lain agar kesalahannya tetap terlindung. Padahal salahnya nyata terpampang jelas. Dus, disitulah sebenarnya dia memperlihatkan keburukannya yaitu ingin terlihat baik namun nyatanya melakukan hal yang tidak seharusnya.
Ini juga mungkin karena dia sudah merasa terlalu "SEMPURNA" tanpa kesalahan.
Pastinya pendapat itu salah, karena tiap manusia tak pernah luput dari kesalahan. Salah dan khilaf pasti akan terjadi, karena itu sudah kodratnya ada pada manusia. Orang hebat pun tentunya juga pernah melakukan kesalahan. Hanya orang yang mampu menyadari kesalahannya dan langsung mau memperbaikinya adalah orang yang siap menuju kesempurnaan diri.
Yap, tak semua orang berani mengakui kesalahan. Karena untuk saat ini berani mengakui kesalahan menjadi salah satu hal yang langka disamping kejujuran. Padahal jika saja kita berani mengakuinya, secara otomatis kita mulai belajar menjadi pribadi yang rendah hati.
Sebenarnya jika saja kita bisa sportif, pastinya akan sangat bersyukur sekaligus berterimakasih saat ditunjukkan adanya kesalahan. Namun begitulah, kita terlahir dengan beragam sifat dan sikap. Kebanyakan orang tak siap ketika diingatkan. Nasehat dan kritik dianggapnya hal yang menjatuhkan harga dirinya. Padahal hal tersebut malah untuk memperbaiki dan menambah nilai di dirinya.
Bahkan tak jarang kita jumpai saat ditunjukkan sebuah kebenaran, sebuah nasehat malah dianggap sebagai vonis yang tak bisa dia terima. Andai saja bisa bersikap bijak, seharusnya disaat kita melakukan kesalahan dan ditunjukkan dimana dan apa salahnya itu menjadi sebuah keberuntungan bahwa hal tersebut membuat kita bisa memperbaiki kesalahan tersebut sebelum berakibat fatal.
Ups salah.. Maaf pakai bangeeeeeet karena aku baru menyadari betapa Diary ini mungkin juga sebuah kesalahan. Kenapa? Karena bagi orang-orang tertentu mungkin tulisan ini adalah sesuatu yang menceritakan kesalahan seseorang. Padahal itu anggapan yang salah. Kenapa pula? Karena yang salah adalah aku. Aku telah salah mengomentari diriku sendiri lewat Diary. Ini karena aku tak berani memarahi diri sendiri yang ternyata pernah egois juga hehehe..
Setidaknya setelah curhat, aku bisa belajar mengoreksi kesalahan dan kekurangan diri sendiri. Dan hal yang paling penting, dari sekarang Kritik aku jadikan penyempurna kekurangan, sedang nasehat aku jadikan penuntun langkah menuju arah yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar